Budaya Sangat Penting Untuk Kita ketahui

Mari kita ceritakan kembali budaya yang ada di daerah kita.Dengan menceritakan kembali budaya yang ada brarti kita termasuk individu-individu yang peduli akan kelestarian budaya.

Jumat, 08 Oktober 2010

Asal Mula Suku Dayak Kalimantan

Tentang asal mula suku bangsa Dayak, banyak teori yang diterima adalah teori imigrasi bangsa China dari Provinsi Yunan di Cina Selatan. Penduduk Yunan ber-imigrasi besar-besaran (dalam kelompok kecil) di perkirakan pada tahun 3000-1500 SM (SM). Sebagian dari mereka mengembara ke Tumasik dan semenanjung Melayu, sebelum ke wilayah Indonesia. Sebagian lainnya melewati Hainan,Taiwan dan filipina.

Pada migrasi gelombang pertama yang oleh beberapa ahli disebut proto-melayu, datanglah kelompok negroid dan weddid. Sedangkan gelombang kedua, dalam jumlah yang lebih besar di sebut Deutero-Melayu. Para migran Deutero-Melayu kemudia menghuni wilayah pantai Kalimantan dan disebut suku Melayu. Proto-melayu dan Deutero-melayu sebenarnya berasal dari negeri yang sama.

Menurut H.TH. Fisher, migrasi dari asia terjadi pada fase pertama zaman Tretier. Saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan Muller-Schwaner.

Dari pegungungan itulah berasal sungai-sungai besar seluruh Kalimantan. Diperkirakan, dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977-197 8)

Cerita selanjutnya suku Dayak adalah tentang bagaimana mereka menghadapi gelombang-gelombang kelompok lain yang datang ke Kalimantan. Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman.

Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608). Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)

Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam. Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik (Departeman Pendidikan dan Kebudayaan,1977-197 8)

Bahkan sumber lain menyebutkan sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)

6 komentar:

  1. Apakah orang2 tionghoa yg mencari emas tersebut adalah Luo Phang Po? Yang memimpin Lan Fang Kongsi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
      DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
      HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

      …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

      **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
      1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
      2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
      3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
      4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

      …=>AKI KANJENG<=…
      >>>085-320-279-333<<<






      SAYA MAS JOKO WIDODO DI SURABAYA.
      DEMI ALLAH INI CERITA YANG BENAR BENAR TERJADI(ASLI)BUKAN REKAYASA!!!
      HANYA DENGAN MENPROMOSIKAN WETSITE KIYAI KANJENG DIMAS DI INTERNET SAYA BARU MERASA LEGAH KARNA BERKAT BANTUAN BELIU HUTANG PIUTAN SAYA YANG RATUSAN JUTA SUDAH LUNAS SEMUA PADAHAL DULUHNYA SAYA SUDAH KE TIPU 5 KALI OLEH DUKUN YANG TIDAK BERTANGUNG JAWAB HUTANG SAYA DI MANA MANA KARNA HARUS MENBAYAR MAHAR YANG TIADA HENTINGNYA YANG INILAH YANG ITULAH'TAPI AKU TIDAK PUTUS ASA DALAM HATI KECILKU TIDAK MUNKIN SEMUA DUKUN DI INTERNET PALSU AHIRNYA KU TEMUKAN NOMOR KIYAI KANJENG DI INTERNET AKU MENDAFTAR JADI SANTRI DENGAN MENBAYAR SHAKAT YANG DI MINTA ALHASIL CUMA DENGAN WAKTU 2 HARI SAJA AKU SUDAH MENDAPATKAN APA YANG KU HARAPKAN SERIUS INI KISAH NYATA DARI SAYA.....

      …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI KANJENG…

      **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: ***
      1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR
      2.UANG KEMBALI PECAHAN 100rb DAN 50rb
      3.JUAL TUYUL MEMEK / JUAL MUSUH
      4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL..

      …=>AKI KANJENG<=…
      >>>085-320-279-333<<<

      Hapus
  2. Selama ini banyak sekali versi mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Dayak. Ada yang mengatakan berasal dari provinsi yunan (cina), mongolia, taiwan, filipina, bahkan madagaskar. kebanyakan dari kita mengakui bangsa lain sebagai leluhur kita karena kurang percaya diri menjadi orang Dayak yang sejati.
    Beberapa teori yang mengatakan leluhur bangsa Dayak berasal dari luar kalimantan merupakan salah satu konspirasi bangsa luar yang ingin membuat bangsa Dayak terusir dari tanah leluhurnya.karena menurut teori yang mereka rekayasa bangsa Dayak adalah imigran dari luar kalimantan.
    Itu artinya bangsa Dayak adalah bangsa pendatang dan tidak berhak mengusir bangsa lain yang juga tinggal di kalimantan karena sama-sama pendatang, dan tidak boleh mengklaim penduduk asli kalimantan. maka dari itu jika ada orang Dayak yang percaya dan mengatakan leluhur bangsa Dayak berasal dari luar kalimantan maka saya perkenankan orang tersebut untuk tinggal di tanah leluhurnya di luar pulau kalimantan, entah di cina, mongolia atau madagaskar karena dia percaya leluhurnya berasal dari daerah tersebut. Saya sebagai orang Dayak percaya dengan bukti yang tidak terbantahkan lagi bahwa leluhur bangsa Dayak berasal dari bangsa Dayak sendiri. Ada 3 aspek identitas bangsa Dayak yang tidak dapat disamakan dengan bangsa lain.
    Pertama adalah sistem kepercayaan kepada pencipta, bangsa Dayak menganut sistem kepercayaan kepada satu Tuhan (monotheisme),
    bukan kepada dewa atau dewi, bukan pula kepada binatang atau atau tumbuhan. Tuhan dalam bahasa Dayak berbeda sebutannya misalnya Jubata, ranying hatalla, petala dan lain-lain sesuai dengan bahasa sub suku Dayak tersebut. Kedua, adalah adat istiadat baik upacara adat untuk penyembuhan/pengobatan, pertanian, dan berbagai ritual kepercayaan yang ada di masyarakat Dayak jelas sangat berbeda dengan bangsa lain misalnya bangsa tionghoa, mongolia atau madagaskar,karena adat istiadat erat kaitannya dengan kepercayaan. Ketiga, bahasa dan kesenian, dimanakah letak kesamaan bahasa dan kesenian bangsa Dayak dengan bangsa lain misalnya tionghoa,sehingga dapat kita katakan bangsa kita berasal dari yunan??
    apakah bahasa bangsa Dayak yang sama dengan bangsa tiongkok? apakah tarian, pakaian dan senjata tradisional bangsa Dayak sama dengan bangsa tionghoa, madagaskar atau bangsa lain?
    jawaban dari semuanya tidak sama. karena Dayak adalah Dayak, jangan percaya dengan konspirasi yang mengatakan bangsa Dayak adalah imigran, kecuali orang tersebut ingin mengusir bangsanya sendiri dari tanah kalimantan atau memang dia bukan orang Dayak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penduduk asli krpulauan Indonesia adalah orang2 Papua... kita datang sebagai pendatang proto melayu menjadi dayak, nias, batak, toraja dan sasak... deutro melayu menjadi suku suku selain 5 suku proto melayu.... silakan tanya van koningswald.. he he he... jangan jadi provokator bung.

      Hapus
  3. Ir.Soekarno dalam Pidato tanggal 28 Desember 1964, Bangsa Indonesia yang mendiami Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dll (selain Papua) berasal dari lembah Sungai Mekkong. Bangsa Indonesia yang asli saat ini adalah Suku Badui di Banten Selatan. Pada umumnya untuk merunut ciri-ciri kesamaan nenek moyang antara lain dilihat: Ciri fisik (tubuh, mata, tengkorak kepala, warna kulit, rambut). Adapun ciri non fisik (budaya, kebiasaan, bahasa, dll) akan mudah berubah sejalan dengan lingkungan barunya. Contoh, orang Jawa di Suriname sebagian bahasanya sudah mulai kurang dimengerti; walaupun secara fisik tidak berbeda.

    BalasHapus
  4. jangan berdebat masalah asal usul ..yanf terjadi akan ada usil...semua kita asalnya dari seorang ibu...dan sama2 hamba Alloh SWT

    BalasHapus